Ketahui 7 Manfaat Daun Ketela Rambat yang Wajib Kamu Intip!
Minggu, 20 Juli 2025 oleh journal
Bagian tanaman ubi jalar yang merambat ini, khususnya pada lembarannya, menawarkan sejumlah kebaikan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan serat, memberikan kontribusi positif terhadap fungsi tubuh.
Konsumsi secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta berpotensi memberikan efek antioksidan yang bermanfaat.
Konsumsi bagian hijau dari tanaman ubi jalar yang tumbuh menjalar ini menunjukkan potensi manfaat kesehatan yang menarik. Penelitian awal mengindikasikan adanya kandungan nutrisi yang berkontribusi pada kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
Menurut Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis, "Daun ubi jalar mengandung senyawa-senyawa bioaktif seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat antioksidan.
Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis."
Senyawa-senyawa tersebut, bersama dengan serat yang terkandung di dalamnya, mendukung kesehatan pencernaan dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan membantu melancarkan buang air besar.
Vitamin dan mineral esensial, seperti vitamin A dan vitamin C, juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meskipun menjanjikan, Dr. Rahmawati menekankan pentingnya konsumsi yang seimbang dan bervariasi.
"Daun ubi jalar dapat diolah menjadi sayur atau teh herbal. Namun, perlu diingat bahwa ini bukan pengganti pengobatan medis.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk informasi lebih lanjut dan memastikan keamanan konsumsi, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu," tambahnya.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya potensi manfaat kesehatan dan dosis yang optimal dari konsumsi bagian tanaman ubi jalar ini.
Manfaat Daun Ketela Rambat
Daun ketela rambat, sebagai sumber nutrisi alami, menawarkan beragam manfaat yang signifikan bagi kesehatan. Berbagai penelitian telah mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif di dalamnya yang berkontribusi pada peningkatan fungsi tubuh secara keseluruhan.
- Meningkatkan Imunitas
- Menjaga Kesehatan Pencernaan
- Sumber Antioksidan Alami
- Mengontrol Gula Darah
- Mencegah Anemia
- Mempercepat Penyembuhan Luka
- Menyehatkan Mata
Manfaat daun ketela rambat yang beragam ini berasal dari kandungan vitamin, mineral, dan serat yang dimilikinya.
Sebagai contoh, kandungan vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, sementara serat membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Sifat antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat meminimalkan risiko penyakit kronis. Integrasi daun ketela rambat ke dalam pola makan yang seimbang dapat mendukung kesehatan tubuh secara holistik.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit sangat krusial untuk menjaga kesehatan. Daun ketela rambat memiliki potensi untuk berkontribusi dalam penguatan sistem imun, berkat kandungan nutrisi esensial di dalamnya.
- Kandungan Vitamin C
Vitamin C dikenal sebagai antioksidan kuat yang berperan penting dalam meningkatkan produksi sel darah putih, komponen vital dalam sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi daun ketela rambat dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C harian, mendukung respons imun yang optimal terhadap patogen.
- Beta-Karoten sebagai Provitamin A
Daun ketela rambat mengandung beta-karoten, yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A berperan dalam menjaga integritas selaput lendir di saluran pernapasan dan pencernaan, yang merupakan garis pertahanan pertama terhadap infeksi.
Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
- Senyawa Antioksidan Lainnya
Selain vitamin C, daun ketela rambat juga mengandung senyawa antioksidan lainnya seperti flavonoid dan polifenol. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga meningkatkan efektivitasnya dalam melawan infeksi.
- Dukungan terhadap Mikrobiota Usus
Kesehatan usus memiliki peran penting dalam sistem imun. Daun ketela rambat mengandung serat yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Mikrobiota usus yang sehat membantu meningkatkan produksi antibodi dan memperkuat sistem imun.
Dengan kandungan nutrisi yang mendukung fungsi imun, konsumsi daun ketela rambat dapat menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa peningkatan imunitas memerlukan pendekatan holistik, termasuk pola makan seimbang, istirahat yang cukup, dan manajemen stres yang baik.
Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan krusial dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah dari tubuh.
Asupan makanan yang tepat dapat secara signifikan mempengaruhi fungsi sistem ini, dan konsumsi sayuran tertentu, termasuk daun dari tanaman ubi jalar yang merambat, berpotensi memberikan kontribusi positif.
- Kandungan Serat Alami
Daun dari tanaman ini mengandung serat makanan yang tidak larut dan larut air. Serat tidak larut membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah konstipasi dan menjaga keteraturan buang air besar.
Serat larut, di sisi lain, dapat membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu menjaga kadar gula darah stabil.
- Efek Prebiotik
Serat dalam daun tersebut bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus.
Pertumbuhan bakteri baik ini penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat.
- Membantu Mencegah Peradangan
Beberapa senyawa dalam daun tanaman ini memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS).
Konsumsi sayuran ini berpotensi membantu mengurangi peradangan dan meredakan gejala IBS.
- Mendukung Produksi Enzim Pencernaan
Daun tersebut mengandung nutrisi yang mendukung produksi enzim pencernaan oleh tubuh. Enzim-enzim ini membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan gangguan penyerapan nutrisi.
- Mengurangi Risiko Kanker Kolon
Konsumsi serat yang cukup, seperti yang ditemukan dalam daun tanaman tersebut, dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolon.
Serat membantu membersihkan saluran pencernaan dari zat-zat berbahaya dan mempercepat waktu transit makanan, sehingga mengurangi paparan usus terhadap karsinogen.
Dengan demikian, konsumsi daun dari tanaman ubi jalar yang tumbuh menjalar, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan dukungan signifikan terhadap kesehatan sistem pencernaan.
Kandungan serat, efek prebiotik, sifat anti-inflamasi, dukungan terhadap produksi enzim pencernaan, dan potensi mengurangi risiko kanker kolon, semuanya berkontribusi pada peningkatan fungsi pencernaan secara keseluruhan.
Sumber Antioksidan Alami
Bagian tanaman ubi jalar yang merambat, khususnya daunnya, berperan sebagai sumber antioksidan alami yang signifikan. Keberadaan antioksidan ini memiliki kaitan erat dengan manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Daun tersebut mengandung beragam jenis antioksidan, termasuk flavonoid, polifenol, dan vitamin C. Flavonoid dan polifenol, misalnya, bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel.
Vitamin C, selain berperan sebagai antioksidan, juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang secara tidak langsung membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Kombinasi antioksidan ini memberikan perlindungan komprehensif terhadap stres oksidatif, kondisi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya.
Dengan demikian, konsumsi daun ini berkontribusi pada penurunan risiko berbagai penyakit degeneratif dan membantu menjaga kesehatan sel secara optimal.
Kandungan antioksidan alami ini menjadi salah satu alasan utama mengapa bagian tanaman ini dianggap bermanfaat bagi kesehatan.
Mengontrol Gula Darah
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik.
Konsumsi komponen tertentu dari tanaman ubi jalar yang tumbuh menjalar dapat memberikan kontribusi positif dalam proses ini, membantu mencegah fluktuasi kadar gula darah yang ekstrem dan mengurangi risiko komplikasi terkait.
- Kandungan Serat Tinggi
Keberadaan serat dalam tanaman ini memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, menghambat kecepatan penyerapan gula, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Kondisi ini sangat bermanfaat bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2.
- Senyawa Bioaktif yang Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Penelitian awal menunjukkan bahwa beberapa senyawa bioaktif dalam tanaman ini berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah.
Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam mengambil glukosa dan menurunkan kadar gula darah.
- Efek Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat memperburuk resistensi insulin dan disfungsi sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin).
Antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini membantu mengurangi stres oksidatif, yang secara tidak langsung mendukung fungsi insulin dan menjaga kadar gula darah yang stabil.
- Indeks Glikemik Rendah
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah.
Meskipun belum ada data yang komprehensif mengenai IG dari daun tanaman ini secara spesifik, kandungan serat yang tinggi mengindikasikan bahwa konsumsinya kemungkinan memiliki dampak minimal terhadap peningkatan kadar gula darah dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi.
Dengan demikian, konsumsi bagian tanaman ubi jalar yang merambat ini, sebagai bagian dari diet yang terkontrol, dapat menjadi strategi pendukung dalam pengelolaan kadar gula darah.
Kandungan serat, potensi peningkatan sensitivitas insulin, efek antioksidan, dan potensi indeks glikemik yang rendah, semuanya berkontribusi pada manfaat ini.
Penting untuk diingat bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan untuk menentukan strategi pengelolaan gula darah yang paling tepat.
Mencegah Anemia
Anemia, kondisi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Konsumsi sumber makanan kaya zat besi menjadi krusial dalam pencegahan kondisi ini, dan bagian tanaman ubi jalar yang tumbuh menjalar, khususnya daunnya, menawarkan potensi sebagai solusi alami.
- Kandungan Zat Besi yang Signifikan
Daun tanaman ini mengandung zat besi, mineral esensial yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Asupan zat besi yang cukup sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi.
- Adanya Vitamin C yang Meningkatkan Penyerapan Zat Besi
Selain zat besi, daun ini juga mengandung vitamin C, yang berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (jenis zat besi yang ditemukan dalam sumber nabati) di usus.
Kombinasi zat besi dan vitamin C dalam daun ini menjadikannya sumber yang efektif untuk mencegah anemia.
- Sumber Folat yang Mendukung Produksi Sel Darah Merah
Folat, atau vitamin B9, juga ditemukan dalam daun ini. Folat esensial untuk produksi dan pematangan sel darah merah di sumsum tulang.
Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, jenis anemia di mana sel darah merah berukuran lebih besar dari normal dan tidak berfungsi dengan baik.
- Kandungan Nutrisi Lain yang Mendukung Kesehatan Darah
Selain zat besi, vitamin C, dan folat, daun ini juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin A dan mineral lainnya yang berperan dalam menjaga kesehatan darah secara keseluruhan.
Nutrisi-nutrisi ini bekerja secara sinergis untuk mendukung produksi sel darah merah yang sehat dan mencegah anemia.
Oleh karena itu, integrasi bagian tanaman ini ke dalam pola makan dapat menjadi strategi yang efektif dalam mencegah anemia, terutama bagi individu yang berisiko kekurangan zat besi, seperti wanita hamil, anak-anak, dan vegetarian.
Kandungan zat besi, vitamin C, folat, dan nutrisi penting lainnya menjadikan bagian tanaman ini sebagai pilihan alami untuk mendukung kesehatan darah dan mencegah anemia.
Mempercepat Penyembuhan Luka
Bagian tanaman ubi jalar yang merambat, terutama pada bagian daunnya, menunjukkan potensi dalam mempercepat proses pemulihan jaringan yang rusak.
Efek ini dikaitkan dengan kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang berperan penting dalam berbagai tahapan penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka melibatkan serangkaian tahapan kompleks, termasuk peradangan, pembentukan jaringan baru (proliferasi), dan pembentukan kembali jaringan (remodeling).
Kandungan nutrisi pada sayuran tersebut dapat mendukung optimalisasi setiap tahapan ini.
Vitamin C, sebagai contoh, berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Kolagen sangat penting dalam pembentukan jaringan baru dan penutupan luka.
Selain itu, vitamin C bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel di sekitar luka dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memperlambat proses penyembuhan.
Senyawa flavonoid dan polifenol yang terdapat dalam daun tersebut juga memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Sifat anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.
Peradangan berlebihan dapat menghambat pembentukan jaringan baru dan meningkatkan risiko infeksi.
Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari bagian tanaman ini memiliki sifat antimikroba, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Infeksi merupakan salah satu faktor utama yang dapat menghambat penyembuhan luka.
Kemampuan untuk melawan bakteri dan mikroorganisme lain dapat membantu menjaga kebersihan luka dan mempercepat proses pemulihan.
Meskipun mekanisme kerjanya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, kandungan nutrisi dan senyawa aktif pada daun tanaman ubi jalar yang merambat memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk potensi manfaatnya dalam mempercepat penyembuhan luka.
Menyehatkan Mata
Kesehatan organ penglihatan sangat penting untuk kualitas hidup.
Konsumsi sayuran tertentu, termasuk bagian dari tanaman ubi jalar yang tumbuh menjalar, dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga fungsi mata tetap optimal, berkat kandungan nutrisi esensial di dalamnya.
- Kandungan Beta-Karoten sebagai Pro-Vitamin A
Bagian tanaman ini kaya akan beta-karoten, pigmen yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Vitamin A sangat penting untuk menjaga kesehatan kornea, lapisan luar mata yang jernih, serta retina, lapisan di belakang mata yang mendeteksi cahaya.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti rabun senja dan xerophthalmia (kondisi mata kering yang parah).
- Lutein dan Zeaxanthin untuk Perlindungan Retina
Daun tersebut juga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua jenis karotenoid yang terkonsentrasi di retina, khususnya di makula, bagian yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam.
Lutein dan zeaxanthin bertindak sebagai filter alami, menyaring cahaya biru berbahaya yang dapat merusak sel-sel retina. Konsumsi sayuran ini dapat membantu melindungi mata dari degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada orang dewasa.
- Vitamin C sebagai Antioksidan untuk Kesehatan Mata
Vitamin C, yang juga ditemukan dalam daun tersebut, berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada lensa mata, meningkatkan risiko katarak (penglihatan kabur akibat penglihatan lensa mata). Vitamin C membantu menjaga kejernihan lensa dan mencegah perkembangan katarak.
- Zat Besi untuk Mencegah Anemia yang Mempengaruhi Penglihatan
Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan. Zat besi yang terkandung dalam daun ini membantu mencegah anemia, memastikan pasokan oksigen yang cukup ke mata dan menjaga fungsi penglihatan yang optimal.
Dengan kandungan beta-karoten, lutein, zeaxanthin, vitamin C, dan zat besi, konsumsi bagian tanaman ubi jalar yang merambat ini dapat memberikan dukungan nutrisi yang komprehensif untuk kesehatan mata.
Integrasi sayuran ini ke dalam pola makan seimbang dapat membantu menjaga penglihatan tetap tajam dan melindungi mata dari berbagai penyakit.
Tips Pemanfaatan Optimal
Untuk memperoleh manfaat maksimal dari bagian tanaman merambat ini, perlu diperhatikan beberapa aspek penting dalam pengolahan dan konsumsinya.
Penerapan tips berikut dapat membantu memastikan nutrisi yang terkandung dapat terserap secara optimal dan meminimalkan potensi efek samping yang tidak diinginkan.
Tip 1: Pilih Daun yang Segar dan Muda
Pilihlah daun yang berwarna hijau cerah, tidak layu, dan tidak memiliki bercak atau tanda kerusakan.
Daun yang muda cenderung lebih lembut dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan daun yang tua.
Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Diolah
Cuci daun secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel. Rendam sebentar dalam air garam untuk membantu membersihkan lebih efektif.
Tip 3: Olah dengan Cara yang Tepat
Perebusan atau pengukusan adalah metode pengolahan yang disarankan untuk mempertahankan kandungan nutrisi. Hindari memasak terlalu lama karena dapat mengurangi kadar vitamin dan mineral yang sensitif terhadap panas.
Penumisan dengan sedikit minyak sehat juga dapat menjadi pilihan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Sumber Zat Besi Lainnya
Jika tujuan konsumsi adalah untuk meningkatkan kadar zat besi, kombinasikan dengan sumber vitamin C lainnya, seperti jeruk atau tomat.
Vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi non-heme yang berasal dari tumbuhan.
Tip 5: Konsultasikan dengan Ahli Gizi atau Dokter
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal atau alergi makanan, konsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsi secara rutin sangat dianjurkan.
Hal ini untuk memastikan keamanan dan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.
Dengan mengikuti tips di atas, potensi manfaat kesehatan dari konsumsi bagian tanaman merambat ini dapat dioptimalkan.
Pemilihan bahan yang tepat, pengolahan yang cermat, dan kombinasi dengan makanan lain yang mendukung dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai potensi kesehatan yang terkandung dalam dedaunan tanaman ubi jalar yang menjalar telah menarik perhatian sejumlah ilmuwan dan peneliti.
Beberapa studi kasus telah dilakukan untuk meneliti lebih lanjut efek konsumsi bagian tanaman ini terhadap berbagai aspek kesehatan.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian masih berada pada tahap awal dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis skala besar.
Salah satu studi kasus yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka meneliti efek ekstrak dari dedaunan tersebut terhadap kadar gula darah pada sekelompok individu dengan pradiabetes.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan kadar gula darah setelah konsumsi ekstrak secara teratur selama periode waktu tertentu. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan peningkatan sensitivitas insulin dan perlambatan penyerapan glukosa di usus.
Namun, studi ini memiliki keterbatasan dalam hal ukuran sampel dan desain penelitian, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
Studi kasus lain berfokus pada potensi antioksidan yang terkandung dalam dedaunan tersebut. Para peneliti mengukur kadar antioksidan dalam sampel darah sebelum dan sesudah konsumsi daun rebus pada sekelompok sukarelawan.
Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan signifikan kadar antioksidan setelah konsumsi, yang mengindikasikan bahwa bagian tanaman ini memiliki potensi untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa pengukuran kadar antioksidan dalam darah tidak secara langsung mencerminkan efek perlindungan terhadap penyakit kronis.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah peningkatan kadar antioksidan ini benar-benar berkorelasi dengan penurunan risiko penyakit.
Meskipun studi kasus yang ada memberikan bukti awal yang menjanjikan, penting untuk menafsirkannya dengan hati-hati dan tidak membuat klaim berlebihan mengenai manfaat kesehatannya.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan yang ada dan mengidentifikasi mekanisme kerja yang mendasari efek positif yang diamati.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa respon individu terhadap konsumsi bagian tanaman ini dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti kondisi kesehatan, usia, dan pola makan secara keseluruhan.