Temukan 7 Manfaat Daun Marenggo yang Bikin Kamu Penasaran!
Rabu, 13 Agustus 2025 oleh journal
Tumbuhan bernama marenggo, yang dikenal pula dengan sebutan kelor, memiliki dedaunan yang kaya akan kandungan nutrisi. Berbagai unsur penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan terdapat di dalamnya.
Oleh karena itu, konsumsi bagian tumbuhan ini diyakini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh, mulai dari meningkatkan daya tahan hingga membantu mengatasi masalah pencernaan.
"Pemanfaatan ekstrak daun dari tanaman Moringa oleifera, atau yang lebih dikenal dengan kelor, menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai suplemen pendukung kesehatan.
Kandungan nutrisi yang kaya di dalamnya, terutama senyawa antioksidan, dapat berperan dalam menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis," ujar Dr. Anindita Putri, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Anindita menambahkan, "Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis yang sudah ada, melainkan sebagai pelengkap yang dapat memberikan manfaat tambahan."
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa daun kelor mengandung senyawa seperti quercetin, chlorogenic acid, dan beta-carotene. Quercetin, misalnya, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.
Chlorogenic acid dapat membantu mengatur kadar gula darah, sementara beta-carotene merupakan prekursor vitamin A yang penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi secara teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan.
Disarankan untuk mengonsumsi daun ini dalam bentuk olahan, seperti sayur, teh, atau suplemen yang terstandarisasi, dan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai konsumsi secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Manfaat Daun Marenggo
Daun marenggo, atau daun kelor, dikenal luas karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Berbagai penelitian menunjukkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan dari konsumsi daun ini. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menurunkan kadar gula darah
- Melindungi sel dari kerusakan
- Meredakan peradangan kronis
- Menyehatkan sistem pencernaan
- Sumber antioksidan alami
- Mendukung kesehatan jantung
Manfaat-manfaat ini berasal dari kombinasi unik senyawa bioaktif yang terdapat dalam daun marenggo.
Sebagai contoh, kandungan vitamin C dan E membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara senyawa seperti isothiocyanate memiliki efek anti-inflamasi yang dapat meredakan gejala arthritis.
Kandungan seratnya mendukung kesehatan pencernaan dengan mencegah sembelit dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. Dengan demikian, konsumsi daun marenggo dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Kemampuan daun kelor dalam meningkatkan daya tahan tubuh berkaitan erat dengan profil nutrisinya yang kaya. Daun ini mengandung konsentrasi tinggi vitamin C, vitamin E, dan berbagai antioksidan lainnya.
Vitamin C dikenal berperan penting dalam produksi sel darah putih, yang merupakan komponen krusial dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin E, sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem imun.
Selain itu, senyawa-senyawa seperti quercetin dan asam klorogenat, yang juga terdapat dalam daun kelor, memiliki sifat anti-inflamasi dan imunomodulator.
Sifat-sifat ini membantu mengurangi peradangan kronis, yang seringkali menekan fungsi kekebalan tubuh, dan memodulasi respons imun agar lebih efektif dalam melawan infeksi.
Dengan demikian, konsumsi daun kelor secara teratur dapat memberikan dukungan signifikan bagi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuannya dalam melawan berbagai penyakit dan infeksi.
Menurunkan kadar gula darah
Kemampuan mengendalikan kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pengelolaan kesehatan, terutama bagi individu dengan risiko diabetes atau yang telah terdiagnosis penyakit tersebut.
Potensi pengaruh suatu bahan alami terhadap parameter ini menjadi perhatian penting dalam upaya pencegahan dan penanganan komplikasi metabolik.
- Kandungan Senyawa Bioaktif
Daun dari tanaman ini mengandung senyawa bioaktif seperti isothiocyanate dan asam klorogenat. Senyawa-senyawa ini berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif dan menyerap glukosa dari aliran darah.
Peningkatan sensitivitas insulin secara langsung berkontribusi pada penurunan kadar glukosa darah setelah makan.
- Efek Hipoglikemik yang Teruji
Beberapa studi penelitian, meskipun masih dalam skala terbatas, menunjukkan adanya efek hipoglikemik dari ekstrak daun ini. Efek ini terlihat pada penurunan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan profil lipid pada subjek penelitian.
Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang ketat untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan dosis optimal.
- Peran Serat dalam Regulasi Gula Darah
Daun ini juga mengandung serat, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada metode pengolahan dan varietas tanaman. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah.
Hal ini membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah setelah makan, yang sangat penting bagi penderita diabetes.
- Potensi Kombinasi dengan Pengobatan Konvensional
Penting untuk dicatat bahwa pemanfaatan daun ini sebagai agen penurun kadar glukosa darah sebaiknya dilakukan sebagai pelengkap pengobatan konvensional, bukan sebagai pengganti.
Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan, serta menghindari interaksi yang merugikan dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Dengan demikian, potensi pengaruh daun ini terhadap regulasi kadar glukosa darah menunjukkan adanya manfaat tambahan bagi individu yang berupaya mengelola kondisi metabolik mereka.
Namun, pemanfaatan ini harus dilakukan secara bijak dan terinformasi, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan individu dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
Melindungi sel dari kerusakan
Kemampuan daun dari tanaman Moringa oleifera dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan merupakan salah satu aspek penting dari profil manfaat kesehatannya. Perlindungan ini terutama disebabkan oleh kandungan antioksidan yang signifikan di dalamnya.
Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan selama metabolisme normal dan paparan lingkungan (seperti polusi dan radiasi), dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut stres oksidatif.
Kerusakan ini dapat memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurodegeneratif.
Daun ini mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, quercetin, dan asam klorogenat. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel.
Vitamin C dan E adalah antioksidan larut air dan larut lemak, masing-masing, yang memberikan perlindungan di berbagai bagian sel. Quercetin, flavonoid yang ditemukan dalam daun ini, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.
Asam klorogenat juga berperan sebagai antioksidan dan telah terbukti memiliki efek protektif terhadap kerusakan hati dan jantung.
Melalui kombinasi sinergis dari berbagai antioksidan ini, konsumsi daun dari tanaman tersebut dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Efek perlindungan ini berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.
Meredakan peradangan kronis
Peradangan kronis, kondisi yang ditandai dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh secara berkelanjutan, berkontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Upaya untuk meredakan kondisi ini menjadi fokus penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Potensi tumbuhan Moringa oleifera dalam konteks ini menarik perhatian karena kandungan senyawa bioaktif yang dimilikinya.
- Senyawa Anti-inflamasi
Tumbuhan ini mengandung senyawa seperti isothiocyanate dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat menghambat produksi mediator peradangan seperti sitokin dan prostaglandin. Penghambatan ini membantu mengurangi respons inflamasi berlebihan yang mendasari peradangan kronis.
- Mekanisme Penghambatan Jalur Inflamasi
Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan ini dapat menghambat jalur NF-B, jalur pensinyalan utama yang terlibat dalam regulasi gen-gen pro-inflamasi. Dengan menghambat jalur ini, tumbuhan ini dapat mengurangi ekspresi gen yang memicu peradangan.
- Efek Perlindungan terhadap Kerusakan Jaringan
Peradangan kronis seringkali menyebabkan kerusakan jaringan akibat produksi radikal bebas dan enzim proteolitik.
Kandungan antioksidan pada tumbuhan ini, seperti vitamin C dan E, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi risiko kerusakan jaringan lebih lanjut.
- Potensi dalam Penanganan Kondisi Inflamasi
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi awal menunjukkan potensi tumbuhan ini dalam mengurangi gejala kondisi inflamasi seperti arthritis. Efek anti-inflamasinya dapat membantu meredakan nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas pada penderita arthritis.
- Pertimbangan Dosis dan Keamanan
Penting untuk memperhatikan dosis dan keamanan penggunaan tumbuhan ini sebagai agen anti-inflamasi. Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan untuk menentukan dosis yang tepat dan memantau potensi efek samping atau interaksi dengan obat-obatan lain.
Dengan demikian, potensi tumbuhan Moringa oleifera dalam meredakan peradangan kronis menunjukkan adanya nilai terapeutik yang menjanjikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme aksi secara lebih mendalam dan mengoptimalkan penggunaannya dalam penanganan kondisi inflamasi.
Menyehatkan sistem pencernaan
Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan krusial dalam penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah, yang secara langsung memengaruhi kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
Daun dari tanaman Moringa oleifera memiliki potensi untuk mendukung fungsi pencernaan yang optimal melalui berbagai mekanisme.
- Kandungan Serat Alami
Daun ini mengandung serat, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada metode pengolahan. Serat berperan penting dalam meningkatkan volume tinja, memfasilitasi pergerakan usus yang teratur, dan mencegah sembelit.
Asupan serat yang cukup juga mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang berkontribusi pada mikrobioma usus yang sehat.
- Sifat Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan
Senyawa anti-inflamasi yang terdapat di dalamnya, seperti flavonoid, dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada usus dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan.
Pengurangan peradangan ini berpotensi meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.
- Potensi Prebiotik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam daun ini dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus.
Prebiotik mendorong pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan, yang dapat meningkatkan keseimbangan mikrobioma usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
- Efek Antimikroba Terhadap Bakteri Patogen
Daun ini juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri patogen di usus. Keseimbangan antara bakteri baik dan patogen penting untuk mencegah infeksi dan gangguan pencernaan.
- Peningkatan Penyerapan Nutrisi
Dengan mendukung kesehatan mikrobioma usus dan mengurangi peradangan, konsumsi bagian tanaman ini dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan.
Penyerapan nutrisi yang optimal memastikan bahwa tubuh menerima semua vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Secara keseluruhan, kandungan serat, senyawa anti-inflamasi, potensi prebiotik, dan efek antimikroba dari bagian tanaman ini berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan.
Pemanfaatannya sebagai bagian dari pola makan seimbang dapat mendukung fungsi pencernaan yang optimal dan meningkatkan kesejahteraan tubuh.
Sumber antioksidan alami
Kandungan antioksidan yang tinggi merupakan salah satu faktor utama yang mendasari berbagai khasiat kesehatan yang dikaitkan dengan dedaunan dari tanaman Moringa oleifera.
Keberadaan senyawa-senyawa ini memiliki implikasi signifikan dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang menjadi pemicu berbagai penyakit kronis.
- Keberagaman Jenis Antioksidan
Dedaunan ini mengandung berbagai jenis antioksidan, termasuk vitamin C, vitamin E, quercetin, dan asam klorogenat. Keberagaman ini memastikan perlindungan komprehensif terhadap berbagai jenis radikal bebas yang mungkin menyerang sel-sel tubuh.
Vitamin C berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, sementara vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif.
Quercetin, sebuah flavonoid, dikenal karena sifat anti-inflamasi dan kemampuannya menetralkan radikal bebas, dan asam klorogenat memiliki efek protektif terhadap hati dan jantung.
- Peran Antioksidan dalam Menetralkan Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dihasilkan selama metabolisme normal dan akibat paparan lingkungan seperti polusi dan radiasi.
Molekul-molekul ini dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut stres oksidatif, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh.
- Kontribusi Terhadap Pencegahan Penyakit Kronis
Dengan menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam bagian tanaman ini berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis.
Perlindungan ini sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung, mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan kanker, dan melindungi otak dari kerusakan yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif.
- Pengaruh terhadap Sistem Kekebalan Tubuh
Selain melindungi sel-sel dari kerusakan langsung, antioksidan juga mendukung sistem kekebalan tubuh. Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya kurang efektif dalam melawan infeksi.
Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal.
Dengan demikian, keberadaan berbagai jenis antioksidan dalam dedaunan tanaman ini memberikan perlindungan komprehensif terhadap radikal bebas dan stres oksidatif.
Hal ini secara langsung berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsinya, termasuk pencegahan penyakit kronis dan peningkatan fungsi kekebalan tubuh.
Mendukung kesehatan jantung
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup secara keseluruhan. Kemampuan suatu bahan alami dalam memelihara fungsi organ vital ini menjadi perhatian utama dalam upaya preventif terhadap penyakit kardiovaskular.
Dedaunan dari spesies Moringa oleifera menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam konteks ini, didukung oleh beberapa mekanisme yang saling terkait.
- Pengaturan Kadar Lipid dalam Darah:
Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dari tanaman ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("jahat") dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL ("baik").
Pengaturan profil lipid ini berkontribusi pada pencegahan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan.
- Efek Antioksidan dan Anti-inflamasi:
Stres oksidatif dan peradangan kronis memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa antioksidan, seperti quercetin dan vitamin C, yang terkandung dalam dedaunan ini membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Efek ini melindungi sel-sel jantung dari kerusakan dan mencegah pembentukan plak aterosklerotik.
- Penurunan Tekanan Darah:
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi bagian dari tumbuhan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Mekanisme yang mendasari efek ini mungkin melibatkan relaksasi pembuluh darah dan peningkatan produksi oksida nitrat, vasodilator alami yang membantu melebarkan pembuluh darah.
- Peningkatan Fungsi Endotel:
Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga kelancaran aliran darah dan mencegah pembentukan gumpalan darah.
Komponen dari tanaman ini dapat meningkatkan fungsi endotel dengan meningkatkan produksi oksida nitrat dan mengurangi peradangan.
- Potensi Pencegahan Kardiomiopati:
Kardiomiopati adalah penyakit yang melemahkan otot jantung. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi senyawa dalam dedaunan ini dapat melindungi jantung dari kerusakan akibat kardiomiopati yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres oksidatif dan peradangan.
Secara keseluruhan, kombinasi efek pengaturan lipid, antioksidan, anti-inflamasi, penurun tekanan darah, dan peningkatan fungsi endotel menjadikan dedaunan dari spesies Moringa oleifera sebagai agen potensial dalam mendukung kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini dan menentukan dosis yang optimal.
Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan dari Daun Kelor
Untuk memperoleh manfaat kesehatan yang optimal dari tanaman serbaguna ini, penerapan beberapa strategi kunci dapat meningkatkan efektivitasnya sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Tip 1: Pilih Sumber yang Terpercaya dan Berkualitas
Pastikan daun diperoleh dari sumber yang terpercaya, yang menerapkan praktik pertanian yang baik dan bebas dari kontaminasi pestisida atau logam berat.
Jika membeli produk olahan, seperti bubuk atau kapsul, periksa sertifikasi dan reputasi produsen.
Tip 2: Konsumsi Secara Teratur dalam Jumlah yang Wajar
Integrasikan daun ke dalam menu harian secara konsisten, namun hindari konsumsi berlebihan.
Jumlah yang disarankan bervariasi tergantung pada bentuk konsumsi (segar, kering, atau ekstrak), namun umumnya, 1-2 sendok teh bubuk daun kelor per hari dianggap aman untuk kebanyakan orang.
Tip 3: Variasikan Cara Pengolahan dan Konsumsi
Daun dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, seperti ditambahkan ke dalam sup, tumisan, smoothie, atau dibuat menjadi teh.
Variasi ini tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga memastikan asupan nutrisi yang lebih lengkap. Pengolahan ringan, seperti dikukus atau ditambahkan ke dalam masakan setelah matang, dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisi yang sensitif terhadap panas.
Tip 4: Perhatikan Interaksi dengan Obat-obatan dan Kondisi Kesehatan
Individu yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat pengencer darah, obat diabetes, atau obat tekanan darah, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi secara rutin.
Daun ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tersebut dan memengaruhi efektivitasnya. Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan tiroid atau masalah ginjal, juga perlu berhati-hati.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat Secara Keseluruhan
Ingatlah bahwa manfaat maksimal dari konsumsi daun ini hanya dapat dicapai jika diimbangi dengan pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta olahraga teratur dan istirahat yang cukup.
Daun ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat, melainkan pelengkap yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mengikuti tips ini, potensi tanaman Moringa oleifera sebagai pendukung kesehatan dapat dimaksimalkan, memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan tubuh.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah penelitian telah meneliti efek konsumsi bagian tumbuhan Moringa oleifera terhadap berbagai parameter kesehatan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti pengaruh pemberian ekstrak bagian tumbuhan ini pada kadar glukosa darah tikus yang diinduksi diabetes.
Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan toleransi glukosa, mengindikasikan potensi antidiabetes.
Penelitian lain, yang diterbitkan dalam Phytotherapy Research, mengevaluasi efek antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak bagian tumbuhan ini pada model seluler.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mampu melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mengurangi produksi mediator inflamasi, mendukung klaim mengenai potensi perlindungan sel dan peredaan peradangan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi yang ada masih bersifat pra-klinis atau dilakukan pada skala kecil.
Beberapa studi klinis pada manusia menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan dosis optimal serta efek jangka panjang.
Meskipun bukti awal menunjukkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan, penting untuk menafsirkan hasil penelitian dengan hati-hati dan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.
Konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan sebelum mengintegrasikan bagian tumbuhan ini ke dalam rejimen kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.