Ketahui 7 Manfaat Daun Nangka, yang Wajib Kamu Ketahui!
Senin, 28 Juli 2025 oleh journal
Bagian tanaman nangka yang berupa lembaran hijau ini diyakini memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan. Penggunaan tradisionalnya meliputi penanganan berbagai kondisi, mulai dari masalah pencernaan hingga perawatan kulit.
Kandungan senyawa aktif di dalamnya diduga berperan dalam memberikan efek positif tersebut, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memvalidasi sepenuhnya klaim-klaim tersebut.
"Penggunaan rebusan atau ekstrak dari bagian pohon nangka ini sebagai pengobatan tradisional memang cukup populer di masyarakat. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanannya belum sepenuhnya teruji secara klinis.
Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan untuk memahami potensi manfaat dan risiko yang mungkin timbul," ujar Dr. Andini Kusuma, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Andini Kusuma
Terlepas dari popularitasnya, penting untuk memahami dasar ilmiah di balik klaim kesehatan yang beredar.
Bagian hijau pohon nangka mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk flavonoid, tanin, dan saponin. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Tanin memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare. Sementara itu, saponin memiliki potensi sebagai agen anti-inflamasi.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa konsentrasi senyawa aktif dalam daun nangka dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti usia daun, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan.
Oleh karena itu, dosis dan cara penggunaan yang tepat perlu diperhatikan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Penggunaan secara berlebihan atau tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Manfaat Daun Nangka
Daun nangka, sebagai bagian dari tanaman nangka, menyimpan potensi manfaat yang signifikan. Penggunaan tradisionalnya telah lama dikenal, dan penelitian modern mulai menyingkap dasar ilmiahnya. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang terkait dengan daun nangka:
- Antioksidan
- Anti-inflamasi
- Menurunkan gula darah
- Melawan infeksi
- Menyehatkan pencernaan
- Meningkatkan imunitas
- Menjaga kesehatan kulit
Manfaat-manfaat ini bersumber dari kandungan senyawa aktif dalam daun nangka, seperti flavonoid dan tanin. Sifat antioksidan flavonoid, misalnya, membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berperan dalam berbagai penyakit kronis.
Penggunaan daun nangka secara tradisional untuk masalah pencernaan juga didukung oleh sifat astringen tanin. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun nangka secara komprehensif.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan dalam lembaran hijau tanaman nangka menjadikannya berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu stres oksidatif.
Stres oksidatif dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Dengan kemampuannya menetralisir radikal bebas, kandungan antioksidan pada bagian tanaman ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan seluler, sehingga mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit tersebut.
Lebih lanjut, perlindungan ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara umum dan memperlambat proses penuaan.
Kehadiran senyawa-senyawa seperti flavonoid berkontribusi pada aktivitas antioksidan ini, menjadikannya faktor penting dalam potensi manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh bagian tanaman ini.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti arthritis, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Bagian tanaman nangka ini menunjukkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami.
Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung di dalamnya, seperti saponin dan flavonoid, diduga memiliki kemampuan untuk menekan produksi mediator inflamasi dalam tubuh. Mediator inflamasi adalah zat-zat yang memicu dan memperkuat respons peradangan.
Dengan menghambat produksi zat-zat ini, ekstrak dari bagian tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan peradangan.
Mekanisme kerja anti-inflamasi ini masih terus diteliti, namun hasil awal menunjukkan harapan yang menjanjikan dalam pengembangan terapi alami untuk mengatasi masalah peradangan.
Menurunkan Gula Darah
Kemampuan untuk memengaruhi kadar glukosa dalam darah merupakan salah satu aspek penting dari potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan bagian hijau tanaman nangka.
Pengelolaan kadar gula darah yang stabil sangat krusial, terutama bagi individu dengan kondisi seperti diabetes atau resistensi insulin. Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam potensi efek hipoglikemik yang dikaitkan dengan bagian tanaman ini:
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam bagian tanaman nangka ini diduga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa dari darah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan tubuh menggunakan insulin secara lebih efisien, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah. Misalnya, penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat meningkatkan aktivasi reseptor insulin pada sel.
Implikasi dari peningkatan sensitivitas insulin ini sangat signifikan bagi pengelolaan diabetes tipe 2.
- Penghambatan Enzim Pencernaan Karbohidrat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman nangka ini dapat menghambat aktivitas enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase. Enzim-enzim ini berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa sederhana di dalam saluran pencernaan.
Dengan menghambat aktivitas enzim-enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Contohnya, inhibitor alfa-glukosidase sering digunakan dalam pengobatan diabetes untuk membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan.
- Efek Serat
Meskipun bukan merupakan komponen utama dari ekstrak bagian tanaman ini, kandungan serat di dalamnya dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah. Serat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah.
Selain itu, serat juga dapat meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu mengurangi asupan makanan secara keseluruhan dan berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang sehat, yang juga penting bagi penderita diabetes.
- Stimulasi Sekresi Insulin
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam bagian tanaman ini mungkin memiliki efek stimulasi pada sel beta pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.
Stimulasi sekresi insulin dapat membantu meningkatkan kadar insulin dalam darah, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan memahami mekanisme kerjanya secara lebih rinci.
Secara keseluruhan, potensi efek hipoglikemik yang dikaitkan dengan bagian tanaman nangka ini tampaknya melibatkan beberapa mekanisme kerja yang berbeda.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini sebagai agen penurun gula darah.
Penggunaan bagian tanaman ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter atau ahli kesehatan yang berkualifikasi.
Melawan Infeksi
Kemampuan untuk melawan infeksi merupakan aspek krusial dari potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan bagian tanaman nangka yang berupa lembaran hijau.
Sifat antimikroba yang mungkin dimilikinya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Potensi ini didasarkan pada kandungan senyawa aktif yang diduga memiliki efek penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme patogen.
- Senyawa Antimikroba Alami
Bagian tanaman ini mengandung berbagai senyawa yang menunjukkan aktivitas antimikroba in vitro.
Misalnya, beberapa penelitian telah mengidentifikasi senyawa fenolik dan flavonoid yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yang merupakan penyebab umum infeksi kulit dan saluran pencernaan.
Keberadaan senyawa-senyawa ini memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan tradisional bagian tanaman ini dalam pengobatan luka dan infeksi ringan.
- Mekanisme Aksi
Mekanisme kerja senyawa antimikroba dalam bagian tanaman ini bervariasi. Beberapa senyawa dapat merusak membran sel mikroorganisme, menyebabkan kebocoran dan kematian sel. Senyawa lain dapat menghambat sintesis protein atau DNA mikroorganisme, sehingga mencegah pertumbuhan dan reproduksi.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme aksi ini dapat membantu dalam pengembangan agen antimikroba baru yang lebih efektif.
- Potensi Terhadap Berbagai Jenis Mikroorganisme
Selain bakteri, penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini mungkin memiliki aktivitas terhadap jamur dan virus tertentu.
Misalnya, beberapa penelitian in vitro menunjukkan potensi penghambatan terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yang merupakan penyebab umum infeksi jamur pada manusia.
Aktivitas antivirus juga sedang dieksplorasi, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya terhadap berbagai jenis virus.
- Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Infeksi
Penggunaan tradisional bagian tanaman ini dalam pengobatan infeksi telah lama dikenal di berbagai budaya. Rebusan atau ekstrak dari bagian tanaman ini sering digunakan untuk mengobati luka, bisul, dan infeksi kulit lainnya.
Bukti anekdotal dan studi etnobotani mendukung penggunaan ini, meskipun uji klinis yang lebih ketat diperlukan untuk memvalidasi efektivitasnya secara ilmiah.
- Potensi Pengembangan Agen Antimikroba Baru
Dengan meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik konvensional, penelitian tentang sumber antimikroba alami semakin penting. Bagian tanaman ini, dengan kandungan senyawa aktifnya, menawarkan potensi sebagai sumber agen antimikroba baru.
Isolasi dan karakterisasi senyawa antimikroba dari bagian tanaman ini dapat membuka jalan bagi pengembangan obat-obatan baru untuk melawan infeksi.
- Pertimbangan Keamanan dan Efektivitas
Meskipun menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keamanan dan efektivitas penggunaan bagian tanaman ini sebagai agen antimikroba. Dosis yang tepat, cara penggunaan yang aman, dan potensi interaksi dengan obat lain perlu diperhatikan.
Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat dianjurkan sebelum menggunakan bagian tanaman ini untuk mengobati infeksi.
Secara ringkas, potensi melawan infeksi yang dikaitkan dengan bagian tanaman nangka ini didasarkan pada kandungan senyawa antimikroba alaminya dan penggunaan tradisionalnya dalam pengobatan infeksi.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerjanya secara lebih rinci, memvalidasi efektivitasnya secara ilmiah, dan memastikan keamanannya.
Menyehatkan Pencernaan
Efek positif pada sistem pencernaan merupakan salah satu kontribusi signifikan dari bagian tanaman nangka yang berupa helaian hijau.
Kesehatan pencernaan yang optimal esensial untuk penyerapan nutrisi yang efisien, pembuangan limbah yang efektif, dan pencegahan berbagai gangguan pencernaan. Potensi helaian hijau ini dalam meningkatkan fungsi pencernaan didukung oleh beberapa faktor:
- Kandungan Serat: Meskipun jumlahnya bervariasi, keberadaan serat dalam helaian hijau ini berkontribusi pada peningkatan volume tinja dan memfasilitasi pergerakan usus yang teratur. Serat membantu mencegah konstipasi dengan menyerap air dan melunakkan tinja, sehingga memudahkan proses eliminasi.
- Sifat Astringen Tanin: Tanin, senyawa yang ditemukan dalam helaian hijau ini, memiliki sifat astringen yang dapat membantu mengatasi diare. Sifat astringen ini bekerja dengan mengerutkan jaringan di saluran pencernaan, mengurangi sekresi cairan, dan memperlambat pergerakan usus.
- Efek Anti-inflamasi: Peradangan kronis di saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam helaian hijau ini dapat membantu meredakan peradangan di saluran pencernaan, sehingga memperbaiki fungsi pencernaan secara keseluruhan.
- Prebiotik Potensial: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam helaian hijau ini dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus. Pertumbuhan bakteri baik yang sehat penting untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam pencernaan, penyerapan nutrisi, dan kekebalan tubuh.
- Penggunaan Tradisional: Penggunaan tradisional helaian hijau ini untuk mengatasi masalah pencernaan telah lama dikenal. Rebusan atau ekstrak helaian hijau ini sering digunakan untuk mengobati diare, disentri, dan gangguan pencernaan lainnya. Meskipun bukti anekdotal mendukung penggunaan ini, penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi efektivitasnya secara ilmiah.
Secara keseluruhan, potensi helaian hijau ini dalam menyehatkan pencernaan didasarkan pada kombinasi kandungan serat, sifat astringen tanin, efek anti-inflamasi, dan potensi prebiotik.
Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan helaian hijau ini untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan.
Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi dianjurkan sebelum menggunakan helaian hijau ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan kesehatan pencernaan.
Meningkatkan imunitas
Kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit merupakan aspek fundamental dari kesehatan manusia. Daun tanaman nangka diyakini berkontribusi pada penguatan sistem imun melalui beberapa mekanisme potensial.
Kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan, berperan penting dalam mendukung fungsi imun yang optimal.
Vitamin C, misalnya, dikenal luas karena perannya dalam meningkatkan produksi sel darah putih dan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Mineral seperti zinc juga esensial untuk perkembangan dan fungsi sel-sel imun.
Lebih lanjut, senyawa antioksidan yang terdapat dalam daun tanaman ini membantu menetralkan radikal bebas yang dapat melemahkan sistem imun.
Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, senyawa antioksidan ini memungkinkan sistem imun berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun tanaman ini dapat merangsang produksi antibodi, protein yang membantu tubuh mengenali dan melawan antigen asing seperti bakteri dan virus.
Dengan meningkatkan produksi antibodi, daun tanaman ini dapat membantu memperkuat respons imun terhadap infeksi.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek imunomodulator dari daun tanaman ini secara komprehensif dan untuk menentukan dosis dan cara penggunaan yang optimal untuk meningkatkan imunitas.
Menjaga Kesehatan Kulit
Kesehatan kulit yang optimal merupakan cerminan dari kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Penggunaan bahan-bahan alami dalam perawatan kulit semakin diminati, dan ekstrak dari bagian pohon nangka ini berpotensi memberikan kontribusi positif.
- Sifat Antioksidan
Kandungan antioksidan, terutama flavonoid, dalam ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya.
Radikal bebas dapat memicu penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan merupakan faktor pemicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi dalam ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, dan mempercepat penyembuhan luka.
Penggunaan topikal ekstrak ini dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi.
- Potensi Antimikroba
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri dan jamur tertentu yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Sifat antimikroba ini dapat membantu mencegah dan mengobati jerawat, bisul, dan infeksi kulit lainnya.
Penggunaan ekstrak ini sebagai bahan dalam sabun atau krim dapat membantu menjaga kebersihan kulit.
- Hidrasi Alami
Ekstrak bagian tanaman ini mengandung senyawa yang dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terasa lebih lembut, halus, dan kenyal.
Penggunaan pelembap yang mengandung ekstrak ini dapat membantu mencegah kulit kering dan pecah-pecah, terutama pada kondisi cuaca yang ekstrem.
- Mencerahkan Kulit
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi hiperpigmentasi. Senyawa tertentu dalam ekstrak ini diduga dapat menghambat produksi melanin, pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit.
Penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak ini dapat membantu meratakan warna kulit dan mengurangi flek hitam.
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Kandungan senyawa aktif dalam ekstrak bagian tanaman ini dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko terbentuknya bekas luka. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba ekstrak ini membantu mencegah infeksi dan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.
Penggunaan salep yang mengandung ekstrak ini dapat membantu mempercepat penyembuhan luka bakar ringan, luka gores, dan luka sayat.
Potensi manfaat ekstrak bagian tanaman ini dalam menjaga kesehatan kulit sangat menjanjikan. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara komprehensif.
Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan dianjurkan sebelum menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak ini, terutama jika memiliki kondisi kulit tertentu atau alergi.
Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Hijau Pohon Nangka
Penggunaan bagian tanaman nangka yang berupa lembaran hijau memerlukan pemahaman yang baik agar manfaat yang diharapkan dapat diperoleh secara maksimal. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:
Tip 1: Pemilihan Daun yang Tepat
Pilih daun yang segar, berwarna hijau tua, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti bercak atau gigitan serangga. Daun yang lebih muda cenderung memiliki konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi.
Hindari penggunaan daun yang layu atau mengering, karena kandungan nutrisinya mungkin sudah berkurang.
Tip 2: Persiapan yang Benar
Cuci daun secara menyeluruh dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.
Proses perebusan sebaiknya dilakukan dengan api kecil dalam waktu yang tidak terlalu lama (sekitar 15-20 menit) untuk mempertahankan kandungan senyawa aktif yang sensitif terhadap panas.
Tip 3: Konsumsi yang Terukur
Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan. Mulailah dengan dosis kecil dan perhatikan reaksi tubuh.
Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Tip 4: Kombinasi dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan bagian tanaman ini sebaiknya diintegrasikan dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Bagian tanaman ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, melainkan sebagai pelengkap untuk mendukung kesehatan secara holistik.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat dari bagian tanaman nangka yang berupa lembaran hijau dapat dioptimalkan. Penting untuk selalu mengutamakan kehati-hatian dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi secara rutin.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian mengenai potensi khasiat lembaran hijau dari pohon nangka masih dalam tahap awal, namun beberapa studi telah memberikan wawasan menjanjikan. Studi in vitro menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang signifikan.
Selain itu, beberapa penelitian pada hewan coba mengindikasikan potensi efek hipoglikemik. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian pada hewan tidak selalu dapat diekstrapolasi secara langsung ke manusia.
Sebuah studi kecil yang melibatkan sejumlah sukarelawan dengan kadar gula darah tinggi menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah setelah mengonsumsi ekstrak dari bagian pohon nangka ini secara teratur selama beberapa minggu.
Kendati demikian, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kelompok kontrol yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih besar dan terkontrol dengan baik untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Terdapat pula sejumlah laporan anekdotal dan studi etnobotani yang mendokumentasikan penggunaan tradisional bagian pohon nangka ini dalam pengobatan berbagai penyakit. Namun, bukti anekdotal dan tradisi lisan tidak dapat dianggap sebagai bukti ilmiah yang kuat.
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat untuk memvalidasi klaim-klaim tersebut.
Meskipun demikian, bukti yang ada saat ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi khasiat lembaran hijau dari pohon nangka ini.
Diperlukan studi klinis yang terkontrol dengan baik untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanannya dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.
Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis terhadap informasi yang beredar dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional sebelum menggunakan bagian pohon nangka ini sebagai pengobatan alternatif.