7 Manfaat Daun Tembelekan yang Wajib Kamu Ketahui
Selasa, 2 September 2025 oleh journal
Tumbuhan dengan nama latin Lantana camara ini, terutama bagian foliumnya, menyimpan beragam potensi kegunaan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya diyakini memberikan efek positif bagi kesehatan.
Penggunaan tradisionalnya meliputi peredaan demam, penanganan luka, serta sebagai agen anti-inflamasi. Penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengkonfirmasi dan memperluas pemahaman mengenai khasiat yang mungkin dimiliki oleh bagian tumbuhan ini.
"Meskipun penggunaan tradisional tanaman Lantana camara sebagai obat telah lama dikenal, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang mendalam masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami dan memvalidasi efektivitas serta keamanannya.
Penggunaan tanpa pengawasan medis berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan," ujar dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli herbal dari Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.
Menurut dr. Rahmawati, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa kandungan senyawa seperti flavonoid dan triterpenoid yang terdapat dalam tanaman ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Senyawa-senyawa ini diyakini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan meredakan peradangan.
Namun demikian, efektivitas dan dosis yang aman untuk penggunaan klinis masih perlu diteliti lebih lanjut.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten sangat disarankan sebelum menggunakan ramuan dari tanaman ini, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Penggunaan topikal (dioleskan) mungkin lebih aman dibandingkan konsumsi langsung, namun tetap perlu dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan.
Manfaat Daun Tembelekan
Daun tembelekan (Lantana camara) memiliki potensi khasiat yang beragam. Penelitian tradisional dan awal menunjukkan beberapa manfaat penting yang perlu dieksplorasi lebih lanjut. Berikut adalah tujuh manfaat utama daun tembelekan:
- Anti-inflamasi
- Antioksidan potensial
- Pereda demam tradisional
- Penyembuhan luka ringan
- Antimikroba (uji lab)
- Mengurangi nyeri (tradisional)
- Potensi insektisida
Manfaat-manfaat tersebut, meskipun menjanjikan, masih memerlukan validasi melalui studi klinis yang komprehensif. Contohnya, sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan lokal pada luka, sementara potensi antioksidan dapat berperan dalam menangkal radikal bebas.
Penggunaan tradisional sebagai pereda demam dan nyeri perlu diteliti mekanisme kerjanya secara ilmiah. Penting untuk dicatat bahwa keamanan dan efektivitas penggunaan daun tembelekan harus dipastikan sebelum diterapkan secara luas.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit. Kandungan senyawa tertentu yang terdapat dalam ekstrak folium Lantana camara menunjukkan aktivitas yang berpotensi menekan respons inflamasi.
Senyawa-senyawa tersebut dipercaya bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan penting dalam proses peradangan. Dengan menekan produksi mediator-mediator ini, ekstrak tersebut berpotensi meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan.
Meskipun mekanisme kerjanya menjanjikan, penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak folium ini sebagai agen anti-inflamasi pada manusia.
Antioksidan Potensial
Keberadaan senyawa antioksidan dalam tumbuhan Lantana camara menjadi sorotan penting terkait potensi khasiatnya.
Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.
Potensi aktivitas antioksidan ini menjanjikan kontribusi signifikan terhadap profil terapeutik tumbuhan ini.
- Perlindungan Seluler
Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel, memicu proses penuaan dini dan meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Senyawa antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan seluler, dan menjaga integritas jaringan.
Perlindungan ini penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah berbagai penyakit.
- Jenis Antioksidan yang Terkandung
Penelitian awal menunjukkan bahwa Lantana camara mengandung senyawa flavonoid dan polifenol, yang dikenal memiliki sifat antioksidan kuat.
Flavonoid berperan dalam menghambat oksidasi LDL (kolesterol jahat) dan melindungi pembuluh darah, sementara polifenol dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Identifikasi dan kuantifikasi senyawa antioksidan spesifik dalam tumbuhan ini masih terus dilakukan.
- Kontribusi pada Kesehatan Jangka Panjang
Konsumsi makanan atau suplemen yang kaya antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer.
Potensi aktivitas antioksidan pada tumbuhan ini membuka peluang untuk pengembangan produk-produk kesehatan yang dapat mendukung pencegahan dan pengelolaan penyakit-penyakit tersebut.
- Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan
Aktivitas antioksidan suatu ekstrak tumbuhan diukur melalui berbagai metode in vitro, seperti DPPH assay dan FRAP assay. Hasil pengujian ini memberikan indikasi kuantitatif mengenai kemampuan ekstrak dalam menangkal radikal bebas.
Meskipun hasil in vitro menjanjikan, penting untuk memvalidasi aktivitas antioksidan in vivo (dalam tubuh) melalui penelitian lebih lanjut.
Dengan mempertimbangkan potensi aktivitas antioksidan yang dimilikinya, Lantana camara menjanjikan sebagai sumber senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan ekstraksi dan formulasi senyawa antioksidan, serta untuk memahami mekanisme kerjanya secara lebih mendalam.
Pereda Demam Tradisional
Dalam praktik pengobatan tradisional di berbagai wilayah, tumbuhan Lantana camara telah lama dimanfaatkan sebagai agen penurun suhu tubuh saat demam.
Pemanfaatan ini didasarkan pada pengalaman empiris yang diturunkan dari generasi ke generasi, di mana ekstrak atau olahan dari bagian tumbuhan tertentu, terutama foliumnya, diyakini memiliki efek antipiretik.
Cara penggunaannya bervariasi, mulai dari merebus daunnya untuk kemudian diminum air rebusannya, hingga menempelkan daun yang telah dihaluskan pada dahi atau bagian tubuh lain sebagai kompres.
Meskipun penggunaan tradisional ini telah berlangsung lama, mekanisme biologis yang mendasari efek antipiretiknya belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah.
Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa senyawa aktif tertentu yang terkandung dalam tumbuhan tersebut mungkin berinteraksi dengan sistem saraf pusat yang mengatur suhu tubuh, atau bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi yang menjadi penyebab demam.
Namun, hipotesis-hipotesis ini masih memerlukan validasi melalui penelitian farmakologis dan klinis yang ketat.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan tumbuhan ini sebagai pereda demam tradisional harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan potensi risiko serta efek sampingnya.
Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat dianjurkan, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Pengobatan tradisional sebaiknya tidak menggantikan penanganan medis modern yang berbasis bukti ilmiah, tetapi dapat menjadi komplementer setelah mendapatkan persetujuan dan pengawasan dari dokter.
Penyembuhan Luka Ringan
Kemampuan untuk mempercepat pemulihan jaringan yang rusak pada cedera minor merupakan salah satu aspek penting yang dikaitkan dengan potensi kegunaan tumbuhan Lantana camara.
Pemanfaatan tradisional tanaman ini dalam mengatasi luka dangkal telah lama dipraktikkan, mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi mekanisme biologis yang mendasarinya dan memvalidasi efektivitasnya secara ilmiah.
- Aktivitas Antimikroba dan Pencegahan Infeksi
Luka terbuka rentan terhadap infeksi bakteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tumbuhan Lantana camara memiliki sifat antimikroba, yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada luka.
Dengan mencegah infeksi, proses penyembuhan alami tubuh dapat berjalan lebih optimal, mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat penutupan luka.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan spektrum aktivitas antimikroba dan efektivitasnya terhadap berbagai jenis bakteri yang umum ditemukan pada luka.
- Stimulasi Proliferasi Sel dan Pembentukan Kolagen
Proses penyembuhan luka melibatkan serangkaian tahapan kompleks, termasuk proliferasi sel (pembelahan sel) dan pembentukan kolagen, protein struktural utama yang menyusun jaringan ikat.
Beberapa studi in vitro mengindikasikan bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam Lantana camara dapat merangsang proliferasi sel fibroblas, jenis sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi kolagen.
Peningkatan produksi kolagen dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dan memperkuat struktur luka yang sedang dalam proses penyembuhan.
- Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Peradangan Lokal
Peradangan merupakan bagian alami dari respons tubuh terhadap cedera, tetapi peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka.
Sifat anti-inflamasi yang dimiliki oleh Lantana camara berpotensi meredakan peradangan lokal pada luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi proses regenerasi jaringan.
Pengurangan peradangan dapat mengurangi nyeri, pembengkakan, dan kemerahan di sekitar luka, sehingga mempercepat pemulihan.
- Peningkatan Vaskularisasi dan Suplai Nutrisi
Proses penyembuhan luka membutuhkan suplai nutrisi dan oksigen yang memadai ke area luka.
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa Lantana camara dapat meningkatkan vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah baru) di sekitar luka, sehingga meningkatkan aliran darah dan suplai nutrisi ke jaringan yang sedang dalam proses perbaikan.
Peningkatan vaskularisasi dapat mempercepat pertumbuhan jaringan baru dan memperkuat struktur luka.
Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam mempercepat penyembuhan luka ringan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan Lantana camara sebagai agen penyembuh luka.
Penggunaan harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.
Antimikroba (uji lab)
Uji laboratorium terhadap ekstrak tumbuhan Lantana camara telah mengungkap potensi aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan mikroorganisme, khususnya bakteri dan jamur.
Aktivitas antimikroba ini menjadi relevan dalam konteks potensi kegunaan tumbuhan ini, mengingat peran mikroorganisme dalam berbagai infeksi dan penyakit.
Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan mampu mengganggu mekanisme vital mikroorganisme, seperti sintesis dinding sel atau replikasi DNA, sehingga menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh mikroorganisme tersebut.
Spektrum aktivitas antimikroba ekstrak Lantana camara bervariasi, tergantung pada jenis mikroorganisme dan konsentrasi ekstrak yang digunakan.
Beberapa penelitian menunjukkan efektivitas terhadap bakteri Gram-positif seperti Staphylococcus aureus, yang sering terlibat dalam infeksi kulit, serta bakteri Gram-negatif seperti Escherichia coli, yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Selain itu, beberapa penelitian juga melaporkan aktivitas antijamur terhadap spesies Candida, yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, dan organ genital.
Meskipun hasil uji laboratorium ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa aktivitas antimikroba in vitro tidak selalu berkorelasi langsung dengan efektivitas in vivo (dalam tubuh).
Faktor-faktor seperti bioavailabilitas senyawa aktif, interaksi dengan komponen tubuh lainnya, dan mekanisme pertahanan tubuh dapat memengaruhi efektivitas antimikroba secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut, termasuk uji in vivo dan uji klinis terkontrol, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak Lantana camara sebagai agen antimikroba dalam pengobatan infeksi pada manusia.
Lebih lanjut, perlu diperhatikan bahwa penggunaan berlebihan atau tidak tepat dari agen antimikroba, termasuk yang berasal dari bahan alami, dapat berkontribusi pada perkembangan resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik dan antijamur.
Oleh karena itu, penggunaan ekstrak Lantana camara sebagai agen antimikroba harus dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, serta mempertimbangkan potensi risiko resistensi mikroorganisme.
Mengurangi nyeri (tradisional)
Praktik tradisional di berbagai komunitas telah lama memanfaatkan tumbuhan Lantana camara, khususnya bagian foliumnya, sebagai pereda rasa sakit. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris yang menunjukkan adanya efek analgesik, atau kemampuan untuk mengurangi persepsi nyeri.
Metode aplikasinya beragam, mulai dari penggunaan topikal dengan menumbuk daun dan menempelkannya pada area yang terasa sakit, hingga konsumsi air rebusan daun sebagai minuman pereda nyeri.
Jenis nyeri yang ditangani pun bervariasi, mencakup sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri akibat luka ringan.
Meskipun penggunaan tradisional ini telah berakar kuat dalam budaya pengobatan tertentu, landasan ilmiah yang menjelaskan mekanisme peredaan nyeri oleh tumbuhan ini masih dalam tahap eksplorasi.
Beberapa hipotesis mengemuka, mengaitkan efek analgesik dengan kandungan senyawa aktif tertentu dalam Lantana camara.
Senyawa-senyawa ini mungkin berinteraksi dengan sistem saraf perifer atau pusat, memodulasi transmisi sinyal nyeri, atau bekerja dengan mengurangi peradangan yang seringkali menjadi penyebab nyeri.
Namun, hipotesis-hipotesis ini memerlukan validasi melalui penelitian farmakologis yang mendalam, termasuk identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab, studi mekanisme aksi, dan uji klinis terkontrol.
Perlu ditekankan bahwa pemanfaatan tumbuhan ini sebagai pereda nyeri tradisional sebaiknya tidak menggantikan diagnosis dan penanganan medis modern.
Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah krusial untuk mengidentifikasi penyebab nyeri dan menentukan rencana perawatan yang tepat.
Penggunaan tradisional dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer, namun hanya setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten, dan dengan pemahaman penuh mengenai potensi risiko serta efek samping yang mungkin timbul.
Keamanan dan efektivitas penggunaan jangka panjang juga perlu dievaluasi secara cermat.
Selain itu, penting untuk memperhatikan potensi interaksi antara senyawa aktif dalam Lantana camara dengan obat-obatan lain yang mungkin sedang dikonsumsi. Interaksi ini dapat memengaruhi efektivitas obat-obatan tersebut atau meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, transparansi dan komunikasi yang terbuka dengan tenaga medis mengenai penggunaan pengobatan tradisional sangatlah penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas perawatan secara keseluruhan.
Potensi Insektisida
Ekstrak dari tumbuhan Lantana camara menunjukkan potensi sebagai agen pengendali hama serangga, membuka peluang pemanfaatan dalam bidang pertanian dan kesehatan masyarakat.
Aktivitas insektisida ini menjadi aspek penting dari kegunaan tumbuhan ini, terutama dalam konteks pengendalian populasi serangga pembawa penyakit atau perusak tanaman.
- Senyawa Bioaktif dan Mekanisme Aksi
Kandungan senyawa seperti triterpenoid dan flavonoid dalam Lantana camara diduga berperan dalam aktivitas insektisidanya. Senyawa-senyawa ini dapat bekerja melalui berbagai mekanisme, termasuk mengganggu sistem saraf serangga, menghambat pertumbuhan larva, atau bersifat sebagai penolak (repellent).
Identifikasi dan karakterisasi senyawa bioaktif spesifik serta mekanisme aksinya menjadi kunci untuk pengembangan insektisida alami yang efektif dan aman.
- Efektivitas terhadap Berbagai Jenis Serangga
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Lantana camara memiliki efektivitas terhadap berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk Aedes aegypti (pembawa demam berdarah), lalat rumah, dan beberapa hama tanaman seperti kutu daun dan ulat.
Spektrum aktivitas insektisida ini menunjukkan potensi pemanfaatan yang luas dalam pengendalian hama pada berbagai sektor.
- Formulasi dan Metode Aplikasi
Ekstrak Lantana camara dapat diformulasikan dalam berbagai bentuk, seperti semprotan, bubuk, atau umpan, untuk aplikasi yang berbeda. Metode aplikasi yang tepat, seperti penyemprotan langsung pada serangga atau pada area perkembangbiakan, akan memengaruhi efektivitas pengendalian hama.
Pengembangan formulasi yang stabil dan mudah diaplikasikan menjadi faktor penting dalam pemanfaatan potensi insektisida ini.
- Keamanan dan Dampak Lingkungan
Salah satu keuntungan potensial dari insektisida alami adalah profil keamanannya yang lebih baik dibandingkan dengan insektisida sintetis.
Namun, penting untuk mengevaluasi dampak ekstrak Lantana camara terhadap organisme non-target, seperti serangga bermanfaat (misalnya, lebah) dan hewan peliharaan. Penggunaan yang bijak dan sesuai dosis yang tepat akan meminimalkan risiko dampak negatif terhadap lingkungan.
- Potensi Pengembangan Insektisida Berkelanjutan
Dengan meningkatnya resistensi serangga terhadap insektisida sintetis, pengembangan insektisida alami menjadi semakin penting. Pemanfaatan Lantana camara sebagai sumber insektisida alami dapat mendukung praktik pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan efektivitas dan keberlanjutan penggunaan insektisida dari tumbuhan ini.
- Studi Komparatif dengan Insektisida Sintetis
Untuk memahami potensi Lantana camara sebagai alternatif insektisida sintetis, perlu dilakukan studi komparatif yang membandingkan efektivitas, keamanan, dan biaya.
Studi ini akan memberikan informasi penting bagi pengambilan keputusan dalam memilih metode pengendalian hama yang paling sesuai dan berkelanjutan.
Potensi insektisida dari Lantana camara memperluas cakupan manfaat tumbuhan ini, menawarkan solusi alami dalam pengendalian hama serangga. Pengembangan lebih lanjut di bidang ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan pertanian berkelanjutan.
Panduan Pemanfaatan yang Bijak
Pemanfaatan tumbuhan Lantana camara, khususnya bagian foliumnya, memerlukan kehati-hatian dan pemahaman yang memadai. Berikut adalah beberapa panduan penting untuk memaksimalkan potensi manfaatnya sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul:
Tip 1: Identifikasi yang Tepat
Pastikan tumbuhan yang akan digunakan adalah benar Lantana camara.
Terdapat beberapa spesies tumbuhan lain yang memiliki kemiripan visual, namun mungkin memiliki kandungan senyawa yang berbeda dan berpotensi menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Konsultasikan dengan ahli botani atau gunakan sumber identifikasi terpercaya untuk memastikan keakuratan identifikasi.
Tip 2: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Sebelum menggunakan olahan Lantana camara untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, ahli herbal, atau tenaga medis profesional lainnya.
Hal ini penting untuk memastikan keamanan penggunaan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan lain, atau memiliki alergi terhadap tumbuhan tertentu.
Tip 3: Penggunaan Topikal yang Hati-hati
Jika akan digunakan secara topikal (dioleskan pada kulit), lakukan uji sensitivitas terlebih dahulu pada area kecil kulit.
Oleskan sedikit olahan Lantana camara pada area tersebut dan amati selama 24-48 jam. Jika timbul reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau iritasi, hentikan penggunaan. Hindari penggunaan pada luka terbuka atau area kulit yang sensitif.
Tip 4: Perhatikan Dosis dan Konsentrasi
Dosis dan konsentrasi olahan Lantana camara yang digunakan dapat memengaruhi efektivitas dan keamanannya.
Gunakan dosis yang rendah terlebih dahulu dan tingkatkan secara bertahap jika diperlukan, dengan tetap memperhatikan respons tubuh. Hindari penggunaan dalam jumlah berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Tip 5: Perhatikan Interaksi dengan Obat-obatan Lain
Senyawa aktif dalam Lantana camara berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi. Informasikan kepada dokter mengenai penggunaan olahan Lantana camara jika sedang menjalani pengobatan medis.
Hal ini penting untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan perawatan secara keseluruhan.
Tip 6: Pertimbangkan Sumber yang Terpercaya
Jika membeli produk olahan Lantana camara, pastikan produk tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Periksa label produk untuk memastikan kandungan dan kualitas bahan baku.
Hindari produk yang tidak memiliki informasi yang jelas atau berasal dari sumber yang tidak jelas.
Penerapan panduan ini dapat membantu memaksimalkan potensi manfaat yang dapat diperoleh dari tumbuhan Lantana camara, sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Kehati-hatian dan pemahaman yang memadai merupakan kunci untuk pemanfaatan yang aman dan efektif.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Sejumlah studi telah meneliti potensi aplikasi terapeutik dari ekstrak tumbuhan Lantana camara, termasuk penggunaan tradisional bagian daunnya.
Studi-studi ini, meskipun bervariasi dalam metodologi dan cakupan, memberikan wawasan awal mengenai senyawa aktif yang mungkin berkontribusi pada efek yang dilaporkan.
Sebuah studi in vitro yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti aktivitas antimikroba ekstrak daun terhadap beberapa strain bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun menunjukkan aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap pertumbuhan bakteri-bakteri tersebut. Namun, penulis mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme aksi yang tepat dan efektivitas in vivo.
Studi lain, yang diterbitkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, mengeksplorasi potensi anti-inflamasi ekstrak daun Lantana camara pada model hewan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun secara signifikan mengurangi edema (pembengkakan) dan penanda inflamasi pada hewan uji.
Meskipun temuan ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa model hewan mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan respons inflamasi pada manusia, dan uji klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas pada manusia.
Penting untuk dicatat bahwa beberapa penelitian juga menyoroti potensi toksisitas Lantana camara, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, penggunaan ekstrak tumbuhan ini untuk tujuan terapeutik harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.
Pembaca didorong untuk meninjau secara kritis literatur ilmiah yang tersedia dan mempertimbangkan bukti yang ada sebelum membuat keputusan mengenai penggunaan produk yang berasal dari Lantana camara.