7 Manfaat Rebusan Daun Binahong Hijau yang Bikin Kamu Penasaran!
Rabu, 30 Juli 2025 oleh journal
Cairan yang diperoleh dari perebusan tumbuhan merambat berwarna hijau ini diyakini memiliki beragam khasiat kesehatan.
Proses ekstraksi melalui pemanasan air tersebut dipercaya dapat melarutkan senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, sehingga menghasilkan minuman herbal yang dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari mempercepat penyembuhan luka hingga meredakan peradangan.
"Meskipun banyak klaim mengenai khasiatnya, penting untuk diingat bahwa penelitian ilmiah yang mendukung manfaat ekstrak tanaman merambat hijau ini masih terbatas.
Penggunaan sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga medis, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.
- Dr. Amelia Rahmawati, Ahli Gizi Klinis
Klaim mengenai manfaat kesehatan minuman herbal ini seringkali dikaitkan dengan kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan tersebut.
Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang secara teoritis dapat berkontribusi pada penyembuhan luka, meredakan peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara klinis.
Penggunaan yang direkomendasikan umumnya adalah mengonsumsi dalam jumlah terbatas, sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan seimbang, dan bukan sebagai pengganti pengobatan medis yang telah terbukti.
Manfaat Rebusan Daun Binahong Hijau
Rebusan daun binahong hijau, ekstrak herbal yang berasal dari tanaman Anredera cordifolia, secara tradisional dimanfaatkan karena potensi khasiat terapeutiknya.
Senyawa aktif yang terkandung di dalamnya diyakini memberikan dampak positif bagi kesehatan, meskipun penelitian ilmiah lebih lanjut masih diperlukan untuk validasi menyeluruh.
- Penyembuhan luka
- Anti-inflamasi
- Antioksidan
- Antibakteri
- Menurunkan gula darah
- Meningkatkan imunitas
- Mempercepat regenerasi sel
Berbagai klaim mengenai manfaat rebusan ini berpusat pada kemampuannya dalam mempercepat pemulihan jaringan yang rusak, seperti pada luka bakar atau luka sayat. Sifat anti-inflamasi yang dimilikinya berpotensi meredakan peradangan pada kondisi seperti arthritis.
Aktivitas antioksidannya membantu menangkal radikal bebas, mengurangi risiko kerusakan sel dan penuaan dini. Meskipun demikian, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap disarankan sebelum mengonsumsi rebusan ini secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu.
Penyembuhan Luka
Kemampuan ekstrak tanaman merambat hijau dalam mendukung pemulihan jaringan yang terluka merupakan salah satu khasiat yang paling sering dikaitkan dengannya. Senyawa-senyawa bioaktif di dalam tanaman tersebut dipercaya berperan dalam beberapa mekanisme penting penyembuhan luka.
Pertama, senyawa tertentu dapat merangsang proliferasi sel-sel yang berperan dalam pembentukan jaringan baru, seperti fibroblas dan keratinosit. Peningkatan jumlah sel-sel ini mempercepat proses penutupan luka dan pembentukan kolagen, protein struktural utama dalam kulit.
Kedua, kandungan anti-inflamasi dalam ekstrak tersebut dapat meredakan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses perbaikan jaringan.
Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki sifat antibakteri, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka terbuka. Infeksi dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan ekstrak tanaman ini dalam penyembuhan luka pada manusia.
Penggunaan sebagai terapi pelengkap sebaiknya didiskusikan dengan profesional kesehatan.
Anti-inflamasi
Sifat anti-inflamasi menjadi salah satu aspek penting yang mendasari potensi terapeutik dari ekstrak herbal yang diperoleh dari tanaman merambat hijau ini.
Kemampuan meredakan peradangan memiliki implikasi luas dalam berbagai kondisi kesehatan, sehingga menarik perhatian sebagai bagian dari pengobatan komplementer.
- Penekanan Produksi Sitokin Pro-inflamasi
Ekstrak tanaman ini diyakini dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan dalam tubuh. Contoh sitokin tersebut adalah TNF- dan IL-6.
Dengan menekan produksinya, peradangan dapat diredakan, mengurangi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh respons imun yang berlebihan.
- Inhibisi Jalur Inflamasi
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam ekstrak tanaman ini dapat menghambat jalur pensinyalan inflamasi utama, seperti jalur NF-B dan MAPK. Jalur-jalur ini berperan penting dalam mengaktifkan gen-gen yang terlibat dalam respons inflamasi.
Dengan menghambat jalur ini, ekspresi gen pro-inflamasi dapat ditekan.
- Pengurangan Infiltrasi Sel Inflamasi
Peradangan seringkali ditandai dengan infiltrasi sel-sel imun seperti neutrofil dan makrofag ke lokasi peradangan. Ekstrak tanaman ini berpotensi mengurangi infiltrasi sel-sel ini, sehingga membatasi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh aktivitas sel-sel imun tersebut.
Contohnya, pada kondisi arthritis, pengurangan infiltrasi sel inflamasi ke sendi dapat meredakan nyeri dan pembengkakan.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Jaringan Akibat Inflamasi
Melalui sifat antioksidannya, ekstrak tanaman ini dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan selama proses inflamasi. Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lipid sel, memperburuk peradangan dan memperlambat penyembuhan.
Dengan menangkal radikal bebas, ekstrak tanaman ini membantu menjaga integritas jaringan.
Secara keseluruhan, mekanisme anti-inflamasi yang kompleks ini berkontribusi pada potensi manfaat ekstrak herbal dari tanaman merambat hijau ini dalam meredakan berbagai kondisi inflamasi.
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara klinis pada manusia.
Antioksidan
Kandungan antioksidan pada cairan hasil ekstraksi tanaman Anredera cordifolia melalui perebusan memainkan peran penting dalam kaitannya dengan potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya.
Senyawa-senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan senyawa fenolik lainnya yang terdapat dalam tumbuhan tersebut, bertindak sebagai penangkal radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dihasilkan dalam proses metabolisme normal tubuh, serta akibat paparan faktor eksternal seperti polusi dan radiasi.
Jika tidak dinetralisir, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel, memicu stres oksidatif, dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Dengan menyumbangkan elektron, antioksidan menstabilkan radikal bebas, mencegah mereka merusak molekul-molekul penting dalam sel, seperti DNA, protein, dan lipid.
Proses ini membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif, menjaga integritas sel, dan mendukung fungsi seluler yang optimal.
Aktivitas antioksidan dalam ekstrak herbal ini berpotensi memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas, sehingga berkontribusi pada efek protektif terhadap penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan, yang juga berperan dalam perkembangan berbagai penyakit.
Namun, perlu ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak tanaman ini sebagai sumber antioksidan dalam jangka panjang.
Antibakteri
Ekstrak yang dihasilkan dari perebusan tanaman merambat hijau ( Anredera cordifolia) menunjukkan potensi aktivitas antibakteri, yang berarti kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri.
Senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya diyakini mengganggu berbagai proses vital dalam sel bakteri, sehingga menyebabkan kematian sel atau menghambat reproduksi bakteri.
Mekanisme kerja yang mungkin terlibat meliputi gangguan pada membran sel bakteri, penghambatan sintesis protein bakteri, atau interferensi dengan metabolisme energi bakteri.
Potensi antibakteri ini dapat memberikan kontribusi positif dalam penanganan infeksi bakteri ringan pada kulit atau luka.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitasnya terhadap berbagai jenis bakteri dapat bervariasi, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan spektrum aktivitas antibakterinya secara spesifik, dosis yang efektif, serta keamanannya untuk penggunaan topikal maupun internal.
Penggunaan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan antibiotik konvensional harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional.
Menurunkan Gula Darah
Potensi efek hipoglikemik, atau kemampuan menurunkan kadar gula darah, merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian dalam studi tentang tumbuhan merambat hijau.
Klaim mengenai manfaat ini didasarkan pada pengamatan tradisional dan beberapa penelitian awal, meskipun validasi ilmiah yang komprehensif masih diperlukan. Pengaturan kadar gula darah yang efektif sangat penting bagi individu dengan diabetes atau kondisi resistensi insulin.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa tertentu dalam ekstrak tumbuhan ini mungkin meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, hormon yang berperan penting dalam memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa yang diserap dari darah, yang pada gilirannya menurunkan kadar gula darah.
Contohnya, pada individu dengan resistensi insulin, sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, sehingga kadar gula darah meningkat. Senyawa dalam tumbuhan ini berpotensi membantu mengatasi resistensi insulin ini.
- Penghambatan Enzim Alfa-Glukosidase
Enzim alfa-glukosidase bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus kecil. Penghambatan enzim ini memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah setelah makan, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba.
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini memiliki potensi untuk menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase.
- Stimulasi Sekresi Insulin
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat merangsang sel-sel beta pankreas untuk memproduksi dan melepaskan lebih banyak insulin.
Peningkatan kadar insulin dalam darah membantu memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh, sehingga menurunkan kadar gula darah.
Namun, efek ini perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan keamanannya dan menghindari risiko hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).
- Peningkatan Penggunaan Glukosa oleh Sel
Senyawa-senyawa dalam ekstrak tumbuhan ini mungkin memfasilitasi penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. Peningkatan penggunaan glukosa ini secara efektif mengurangi jumlah glukosa yang beredar dalam darah, sehingga menurunkan kadar gula darah secara keseluruhan.
Mekanisme ini dapat melibatkan aktivasi jalur metabolisme glukosa dalam sel atau peningkatan transpor glukosa ke dalam sel.
Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian klinis yang komprehensif pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek hipoglikemik dari ekstrak tumbuhan merambat hijau ini secara pasti.
Individu dengan diabetes atau kondisi terkait gula darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan ekstrak ini sebagai bagian dari rencana pengelolaan gula darah mereka.
Penggunaan yang tidak tepat dapat berinteraksi dengan obat-obatan diabetes konvensional atau menyebabkan komplikasi lainnya.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu aspek yang sering dikaitkan dengan konsumsi ekstrak tanaman Anredera cordifolia.
Sistem imun yang kuat esensial dalam melindungi tubuh dari serangan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur, serta dalam mencegah perkembangan penyakit kronis. Berbagai mekanisme potensial mendasari efek imunomodulator dari ekstrak tanaman ini.
- Stimulasi Produksi Sel Imun
Senyawa-senyawa tertentu dalam ekstrak tanaman ini diyakini dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit (sel T dan sel B) dan sel pembunuh alami (NK cells).
Peningkatan jumlah sel-sel imun ini memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Contohnya, peningkatan jumlah sel NK dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker atau sel-sel yang terinfeksi virus.
- Peningkatan Aktivitas Sel Imun
Selain meningkatkan jumlah sel imun, ekstrak tanaman ini juga berpotensi meningkatkan aktivitas sel-sel imun yang sudah ada.
Hal ini dapat mencakup peningkatan kemampuan sel-sel imun untuk memfagositosis (menelan dan menghancurkan) patogen, menghasilkan antibodi, atau melepaskan sitokin yang mengkoordinasikan respons imun. Contohnya, peningkatan kemampuan makrofag untuk memfagositosis bakteri dapat mempercepat pembersihan infeksi bakteri.
- Modulasi Respon Inflamasi
Respons inflamasi merupakan bagian penting dari respons imun, namun peradangan yang berlebihan dapat merusak jaringan. Ekstrak tanaman ini berpotensi memodulasi respons inflamasi, memastikan bahwa peradangan berlangsung secara terkontrol dan tidak merusak jaringan.
Contohnya, senyawa anti-inflamasi dalam ekstrak tanaman ini dapat membantu mencegah kerusakan paru-paru pada kasus infeksi pernapasan.
- Peningkatan Produksi Antibodi
Antibodi merupakan protein yang diproduksi oleh sel B untuk menargetkan dan menetralkan patogen. Ekstrak tanaman ini mungkin meningkatkan produksi antibodi, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi di masa depan.
Contohnya, peningkatan kadar antibodi setelah vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap penyakit yang dicegah oleh vaksin.
- Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel Imun
Stres oksidatif dapat merusak sel-sel imun dan menghambat fungsinya. Sifat antioksidan dalam ekstrak tanaman ini dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal.
Contohnya, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dapat membantu menjaga kemampuan sel T untuk melawan infeksi virus pada orang tua.
Meskipun mekanisme-mekanisme ini menjanjikan, penelitian klinis yang lebih mendalam pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek imunomodulator dari ekstrak tanaman ini.
Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi ekstrak ini, terutama bagi individu dengan kondisi autoimun atau yang sedang menjalani pengobatan imunosupresan.
Mempercepat Regenerasi Sel
Kemampuan mendukung pemulihan dan perbaikan jaringan tubuh melalui percepatan regenerasi sel menjadi salah satu aspek yang dikaitkan dengan konsumsi ekstrak tumbuhan Anredera cordifolia.
Proses regenerasi sel memegang peranan krusial dalam menjaga kesehatan dan integritas organ serta jaringan, terutama dalam menghadapi kerusakan akibat luka, peradangan, atau paparan zat berbahaya. Beberapa mekanisme potensial mendasari efek ini.
- Stimulasi Proliferasi Sel
Ekstrak tumbuhan ini diyakini mengandung senyawa yang dapat merangsang proliferasi, atau pembelahan, sel-sel yang terlibat dalam perbaikan jaringan.
Misalnya, peningkatan proliferasi fibroblas, sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan kolagen, dapat mempercepat pembentukan jaringan ikat baru pada luka. Peningkatan proliferasi keratinosit, sel-sel epidermis kulit, mempercepat penutupan luka dan pemulihan lapisan pelindung kulit.
- Peningkatan Migrasi Sel ke Area Kerusakan
Regenerasi jaringan yang efektif memerlukan migrasi sel-sel perbaikan ke area yang mengalami kerusakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat memfasilitasi migrasi sel-sel seperti makrofag dan sel punca ke lokasi luka atau peradangan.
Makrofag berperan dalam membersihkan debris seluler dan merangsang respons perbaikan, sementara sel punca dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang diperlukan untuk regenerasi jaringan.
- Pengurangan Stres Oksidatif
Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat menghambat regenerasi sel.
Sifat antioksidan yang terkandung dalam ekstrak tumbuhan ini dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk regenerasi jaringan.
Perlindungan terhadap kerusakan oksidatif penting terutama pada kondisi inflamasi kronis yang seringkali menghambat proses penyembuhan.
- Peningkatan Produksi Faktor Pertumbuhan
Faktor pertumbuhan adalah protein yang berperan penting dalam mengatur pertumbuhan, diferensiasi, dan kelangsungan hidup sel.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat meningkatkan produksi faktor pertumbuhan seperti epidermal growth factor (EGF) dan transforming growth factor beta (TGF-), yang berperan penting dalam regenerasi kulit dan jaringan ikat.
Peningkatan produksi faktor pertumbuhan ini dapat mempercepat proses perbaikan jaringan dan meningkatkan kualitas penyembuhan luka.
- Peningkatan Sintesis Kolagen
Kolagen merupakan protein struktural utama dalam jaringan ikat, memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit, tulang, dan tendon. Ekstrak tumbuhan ini berpotensi meningkatkan sintesis kolagen, memperkuat jaringan yang baru terbentuk dan meningkatkan kualitas penyembuhan luka.
Peningkatan sintesis kolagen juga dapat membantu mengurangi pembentukan jaringan parut.
Mekanisme-mekanisme tersebut, secara kolektif, berkontribusi pada potensi ekstrak tumbuhan Anredera cordifolia dalam mempercepat regenerasi sel dan mendukung pemulihan jaringan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya secara klinis, serta untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek ini.
Tips Pemanfaatan Ekstrak Daun Anredera cordifolia
Untuk memperoleh manfaat optimal dari ekstrak herbal ini, perlu diperhatikan beberapa hal penting. Informasi berikut bertujuan memberikan panduan penggunaan yang bijak dan aman.
Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum memulai konsumsi secara rutin, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan dokter atau ahli herbal sangat dianjurkan.
Interaksi dengan obat lain atau efek samping yang mungkin timbul dapat dihindari dengan bimbingan profesional.
Tip 2: Perhatikan Dosis yang Tepat
Dosis yang berlebihan tidak akan meningkatkan efektivitas, malah berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Mulailah dengan dosis rendah, dan secara bertahap tingkatkan jika diperlukan, sesuai dengan rekomendasi ahli.
Pantau respons tubuh dengan cermat.
Tip 3: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan daun diperoleh dari sumber yang jelas dan terpercaya. Hindari mengonsumsi daun yang berasal dari lingkungan yang tercemar atau terpapar pestisida.
Proses pencucian yang menyeluruh sebelum perebusan juga penting untuk menghilangkan kotoran dan residu.
Tip 4: Perhatikan Cara Perebusan
Gunakan air bersih dan rebus dengan api kecil selama waktu yang direkomendasikan. Perebusan terlalu lama dapat merusak senyawa aktif, sementara perebusan terlalu singkat mungkin tidak mengekstraksi senyawa tersebut secara optimal.
Saring rebusan sebelum dikonsumsi.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Ekstrak herbal ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat. Kombinasikan konsumsi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup untuk memaksimalkan manfaat kesehatan secara keseluruhan.
Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan dapat memanfaatkan potensi manfaat kesehatan ekstrak daun Anredera cordifolia dengan lebih aman dan efektif. Ingatlah, konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah yang paling bijak.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun pemanfaatan cairan hasil rebusan tumbuhan merambat hijau ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, bukti ilmiah yang mendukung khasiatnya masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sejumlah studi kasus dan penelitian awal memberikan indikasi potensi terapeutik, namun validasi klinis berskala besar masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam jurnal Acta Pharmaceutica Indonesia melaporkan percepatan penyembuhan luka bakar derajat dua pada seorang pasien setelah penggunaan topikal ekstrak dari tanaman tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode observasi tunggal tanpa kelompok kontrol, sehingga sulit untuk menyimpulkan hubungan sebab-akibat secara definitif.
Namun, hasil observasi menunjukkan potensi senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut dalam merangsang proliferasi sel dan mengurangi peradangan pada area luka.
Terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme kerja senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi, sementara penelitian lain mengindikasikan potensi efek antibakteri.
Kompleksitas komposisi kimia tumbuhan ini menyulitkan identifikasi senyawa tunggal yang bertanggung jawab atas efek terapeutik yang diamati.
Selain itu, variasi kondisi lingkungan dan metode ekstraksi dapat memengaruhi komposisi kimia ekstrak, sehingga menghasilkan hasil yang bervariasi antar penelitian.
Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis terhadap klaim manfaat kesehatan yang beredar dan tidak menjadikan informasi tersebut sebagai pengganti konsultasi medis profesional.
Penelitian ilmiah yang transparan dan terkontrol dengan baik diperlukan untuk memberikan dasar yang kuat bagi pemanfaatan tumbuhan ini dalam pengobatan modern. Penggunaan sebagai terapi komplementer sebaiknya didiskusikan dengan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.